Go Green Untuk Menyelamatkan
Lingkungan
Slogan
Go Green: Furture Nature For Our Future
“Furture Nature For Our Future”, itulah ungkapan yang bisa mendorong
kita untuk terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita.
Karena, baik kita sadari maupun tidak kita sadari,ulah manusia yang sewena-wena
terhadap alam,selama ini telah menimbulkana berbagai bencana yang serius
terhadap kehidupan umat manusia. Seperti tindakan penambangan liar,penebangan
hutan dan penggunaan bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan.
Penebangan hutan yang sewena-wena telah mengakibatkan berbagai bencana seperti
banjir,tanah longsor,kekeringan hingga yang paling fenomenal adalah efek Global
Warming. Global warming adalah efek pemanasan global yang menyebabkan suhu di
daratan,lautan dan di atmosfir bumi meningkat. BAhkan menurut IPCC (
Intergovermental Panel on Climate Change) menyatakan bahwa peningkatan suhu
dibumi adalah 0,15o-0,3o C per tahun. Jika
kondisi ini terus berlanjut,diperkirakan pada tahun 2040 mendatang (29
tahun dari sekarang) lapisan es di kutub akan meleleh, sehingga menaikkan
permukaan laut dan mempersempit permukaan daratan. Dengan begitu,berbagai
bencana besar akan mengikutinya pula,terutama banjir.
Setelah mengetahui berbagai bencana akibat kerusakan
lingkungan tersebut, kita sebagai pemuda seharusnya lebih berperan aktif dalam
upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah Global warming,salah satunya
dengan menggalakkan Go Green!! Kenapa harus pemuda?? Jika kita lihat dari
sejarah, pemuda itu bisa dikatakan sebagai agen perubahan (Agent of
Change),karena berbagai perubahan dalam sejarah telah terjadi karena peran
aktif para pemuda. Mari kita lihat berbagai hal positif yang telah ditorehkan
para pemuda Indonesia, Mulai dari berdirinya organiasasi pemuda dijaman
penjajahan,tercetusnya sumpah pemuda, hingga peran pemuda dalam memplokamirkan
kemerdekaan. Bahkan salahsatu founding father bangsa menaruh apresiasi pada
sosok pemuda; “ Berikan aku 10 pemuda maka akan aku ubah dunia”,
demikian yang dia ungkapkan. Jadi,kita sebagai pemuda bangsa yang modern dan
terpelajar harusnya bisa mencontoh semangat pemuda-pemuda jaman dulu dalam
memperjuangkan kesejahteraan,ketentraman serta kenyaman bangsa. Salah satunya
dengan cara, berperan aktif dalam mencipakan lingkungan hidup yang sehat dan
nyaman.
Lantas,bagaimana caranya menaga kelestarian lingkungan? ADA BANYAK CARA!! Namun
yang akan kita bahas kali ini hanya penghematan energy dan penghijauan
lingkungan. Sebagai pemegang kekuasaan rakyat, pemerintah juga telah
meluncurkan berbagai program yang memacu pada penghijauan lingkungan atau Go
Green. Misalnya program: Reboisasi,Tanam Seribu Pohon dan program One Man
One Tree. Menurut saya pribadi, walaupun program reboisasi dan One Man One Tree
memiliki tujuan yang sama, namun program One Man One Tree lebih baik, karena
bisa mengajak partisipasi aktif masyarakat untuk menghijaukan lingkungan mereka
masing-masing. Dengan begitu penghijauan akan semakin merata. Dan juga secara
tidak langsung, akan menumbuhkan sikap tanggungjawab mereka terhadap pohon
mereka masing-masing. “Mereka yang menanam, dan mereka pula yang memanen
hasilnya”.
Demi kesuksesan program-program pemerintah tersebut, yang sangat dibutuhkan
lainnya adalah peran aktif para pemuda. Terutama pemuda-pemuda terpelajar
seperti mahasiswa guna memberikan penyuluhan ke desa-desa atau ke pinggiran
kota yang keadaan lingkungannya buruk tentang apa itu penghijauan, kelestarian
lingkungan,cara merawatnya, dan bencana-bencana alam yang dapat ditimbulkan
akibat kerusakan lingkungan. Dengan penyuluhan yang efektif dan sesuai target,
akan menghasilkan dampak yang sangat besar bagi lingkungan sekitar. Misalnya
pada daerah yang tandus,dengan pemuda-pemuda yang giat dan aktif akan bisa
merubah daerah yang tandus menjadi tempat yang teduh oleh tanaman-tanaman yang
bermanfaat bagi manusia.
Selain dengan melakukan penanaman pohon, kita juga bisa menghemat energy untuk
menjaga kelestarian lingkungan. Kenapa harus menghemat energy?? Karena sumber
energy di Negara kita masih sangat terbatas, terutama sumber energi fosil
seperti BBM. Selain sumber energy yang terbatas, penggunaan energy fosil (BBM)
juga bisa menghasilkan emisi buang yang dapat mencemari lingkungan. Kita
sebagai pelajar SMA, hamper setiap hari menggunakan kendaraan bermotor sebagai
alat transportasi. Lalu pernahkah kita berfikir bahwa emisi buang yang
dihasilkan oleh motor kita setiap hari telah mencemari lingkungan hidup kita,
terutama mencemari udara? Tanpa kita sadari, ternyata setiap hari kita selalu
mencemari lingkungan hidup kita sendiri! Bahkan di Jakarta, menurut badan
pemerhati lingkungan , sebesar 70% pencemaran udara disebabkan asap knalpot
kendaraan bermotor. Sungguh angka yang meresahkan. Oleh karena itu,kita sebagai
pemuda-pemuda terpelajar harus memikirkan hal-hal itu,dan beralih ke kendaraan
yang ramah lingkungan. Pada saat berangakat sekolah atau pulang sekolah, jika
rumah kita dekat sebaiknya jalan kaki atau bersepeda lah saja, jika rumah kita
jauh,sebaiknya naik kendaraan umum seperti Bus dan angkutan,karena jika kita
mengendarai kendaraan pribadi masing-masing akan menambah tingkat emisi buang
yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor kita.
Selain masalah emisi buang oleh kendaraan bermotor,kita sebagai siswa sekolah
pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “Kertas” . Ya,setiap hari kita
menulis catatan,mengerjakan tugas dan mengerjakan ulangan di kertas. Dan kita
semua juga sudah tahu bahwa kertas dibuat dari bahan dasar kayu pohon. Dengan
kita menghemat kertas,itu artinya kita menghemat penggunaan kayu untuk
memproduksi kertas juga. Jika penggunaan kayu untuk memproduksi kertas
berkurang, maka pohon yang ditebang pun akan berkurang,sehingga hutan produksi
akan tetap hijau. Lalu apa alternative dari masalah ini, apakah sebaiknya
kita tidak belajar,tidak melakukan print-out untuk menghemat kertas?? Tentu
saja tidak. Kita hanya perlu berhemat dan tidak membuang-buang kertas. Dan jika
kita lebih kreatif, kita juga bisa membuat dan menggunakan kertas daur ulang.
Penggunaan kertas daur ulang ini memiliki banyak manfaat, diantaranya bisa
membantu membersihkan dan memanfaatkan kembali sampah kertas di lingkungan.
Walaupun harga kertas daur ulang lebih mahal, namun penggunaan kertas daur
ulang ini merupakan kemenangan besar bagi lingkungan sekitar. Menurut
perbandingan harga pada kantor penyediaan nasional, harga satu rim kertas (500
kertas) dari 30% kertas daut ulang adalah 20% lebih tinggi daripada satu rim
kertas yang tidak didaur ulang. Walaupun mahal,tetaplah ingat akan manfaat yang
ditimbulkan dengan menggunakan bahan (kertas) daur ulang. Selain lebih hemat
energy karena bahan baku sangat murah,juga lebih ramah lingkungan karena
membantu memanfaatkan ulang sampah yang tidak terpakai. Beralih ke kertas daur
ulangsudah pasti adalah kemenangan besar bagi lingkungan sekitar. Lembaga
Pemelihara Sumber Alam ( NRDC) melaporkan bahwa 40 kasus dari 30% kertas daur
ulang (400 rim) akan menghemat lebih dari 7 pohon, 2.100 galon air, 1.230
KiloWatt jam listrik dan 18 pon pencemaran udara pada proses produksi.
Kita sebagi pelajar, setiap hari pastinya selalu berhubungan dengan yang
namanya lampu. Mulai dari belajar, baik di rumah maupun di ruang kelas dan
tiduran dikamar, saat malam hari kita pasti menyalakan lampu. Demi kelestarian
lingkungan, sebaiknya kita menghemat penggunaan lampu. Setiap rumah dan setiap
sekolah (ruang kelas) pasti ada lampunya. Jika di rumah anda atau diruang kelas
anda masih ada yang menggunakan lampu pijar, maka gantilah denga lampu hemat
energy. Perbedaan atau perubahan hemat energy yang dihasilkan sangat besar dari
penggantian lampu ini. Dari penggantian lapu pijar 60 Watt diganti menjadi 13
watt saja,sudah menghemat 75% penggunaan energy atau rata-rata 45 Dollar untuk
setiap lampu pijarnya. Selain mengganti lampu pijar menjadi lampu hemat energy,
anda juga harus pandai-pandai menggunakan listrik. Matikan lampu jika sudah
tidak diperlukan. Karena secara tidak langsung itu dapat mempengaruhi
kelestarian lingkungan. Di pabrik PLN yang memproduksi listrik yang anda
gunakan tersebut juga membutuhkan energy proses guna mengelola dan memporuksi
listrik, yang juga menghasilkan emisi buang yang dibuang ke alam yang dapat
membahayakan lingkungan. Sebagai pemuda Indonesia yang kreatif, seharusnya kita
mulai memikirkan penggunaan sumber energy alternative yang hemat energy.
Dengan terciptanya sumber energy alternatife yang ramah lingkungan,berkurangnya
kendaraan bermotor, berkurangnya emisi buang,penanaman pohon dan dilakukannya
daur ulang seperti semua yang telah dipaparkan diatas tadi, InsyaAllah bumi
kita akan kembali lestari dan lingkungan kita kembali sehat dan nyaman lagi. Go
Green!!
baguss
BalasHapus