MAKALAH
BENTUK – BENTUK KELUARGA
Mata
Kuliah KonselingKeluarga
Dosen
Pengampu : AgusMaemun S.PD, S.pd
Disusun oleh :
Namakelompok 03
:
1.
DiniSetiawati (
1111500018 )
2.
FriskaRahma A ( 1111500101 )
3.
WisnuDwi S ( 1111500229 )
Semester : IV D
Prodi : Bimbingan dan Konseling
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PACASAKTI TEGAL
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa
menyelesaikan makalah Bk Pribadi Sosial. Makalah ini di buat guna
memenuhi tugas mata kuliahKonselingKeluarga.
Dalam
penyusunan makalah ini, tentunya penyusun mendapat bimbingan, arahan dan saran
dari berbagai pihak, Oleh karena itu
pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak AgusMaemun S.PD, S.pdselaku
dosen pembimbing
2. Teman –
teman di kampus Universitas Pancasakti Tegal terimakasih atas saran dan
diskusinya
Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat terutama bagi penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang.................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A.
Bentuk –
bentukkeluargadanPengertiannya..................................... 3
B.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi................................................. 4
C.
Dampak yang diterima
dari keluarga tegang dan retak.................... 5
D.
Pencegahannya agar
keluarga terhindar dari ketegangan
dan
keretakan.................................................................................... 6
E.
Dampak yang akan
ditrima dari keluarga ideal................................ 7
BAB III. PENUTUP.............................................................................................. 8
A.
Kesimpulan....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
Latar
belakang masalah
Berdasarkan
kenyataan yang kita ketahui. Bahwasanya keluarga merupakan bagian yang sangat
diutamakan dari kepentingan lainnya,
akan tetapi yang dapat kita ketahui,
dari sebagian keluarga itu terkadang mengalami ketidaknyamanan
sehingga suata keluarga tersebut merasa kurang atau tidak bahagia dalam
hidupnya. Hal itu terjadi karena adanya suatu problem yangtidak dapat
diselesaikan, seringkali problem tersebut memuncak dalam keluarga sehingga
keluarga tersebut bisa mengalami keretakan sampai perceraian.
Namun
demikian sebagian dari keluarga lainnya benar – benar mengerti tentang
bagaimana cara agar keluarga bisa memberikan suatau hal yang bisa memberikan
kenyamanan yang begitu berharga. Meskipun sederhana namun keharmonisan itulah
yang lebih berharga.
Dari
situlah kita dapat mengetahui bahwasannya dalam kehidupan keluarga memang
mempunyai tipe kehidupan yang berlainan
ataupun berbeda diantara satu dengan yang lainnya, karna memang untuk menyatukan dua insan yang berbeda
suami dan istri kemudian tinggal dalam satu atap, hal tersebut perlu adanya
keseimbangan dalam menyikapi sebuah rumah tangga mencoba menjadi satu kesatuan.
Sebab kehidupan keluarga itu sangatlah berpengaruh untuk masa depan keluarga
itu sendiri. Kebahagiaan itulah yang diinginkan dan keretakan itulah yang
dihindakan, karena segala
sesuatunya hanya keluarga itu sendirilah
yang menentukan bagaimana keluarga tersebut bisa tetap utuh dari segala problem
yang terjadi.
b.
Rumusan
masalah
Rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah ,sbb :
1. Pengertian
Nuclear family dan Extented Family
2. Pengertian
keluarga tegang
3. Pengertian
keluarga retak
4. Pengertian
keluarga ideal
5. Factor – factor yang mempengaruhi:
a.
Keluarga tegang
dan retak
-
Faktor yang
mempengaruhi
-
Dampaknya apa
saja ?
-
Pencegahannya
agar keluarga tersebut terhindar dari ketegangan dan keretakan ?
b.
Keluarga ideal
-
Factor yang menjadikan
keluarga tersebut ideal?
-
Dampak yang akan
ditrima?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk –
bentuk keluarga dan Pengertiannya
1. Nuclear Family atau
Congjugal Family atau Basic Family
Yaitu keluarga yang terdiri dari
keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan anak.
2. Extended family atau
congsanguine family atau joint Family
Yaitu keluarga yang tidak hanya terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak mereka, melainkan termasuk juga orang-orang
yang ada hubungan darah dengan mereka, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, keponakan dan sebagainya.
Adakalanya
congsanguine family ini masih dibedakan menjadi :
1. Congsanguine Family
yang matrilineal
yaitu
bahwa yang termasuk keluarga adalah kelompok dari saudara-saudara perempuan dan
saudara-saudara laki - laki dengan anak-anak dari saudara perempuan tersebut.
Sehingga disini terdapat keadaan laki-laki yang telah kawin seakan-akan tidak
termasuk dalam keluarga keluarga si istri beserta anak – anaknya, dan suami
tersebut tetap bersama keluarganya sendiri. Sedang istri berkeluarga dengan
anak – anaknya dan saudara- saudara perempuannya dan saudara laki – lakinya
beserta anak- anak dari saudara – saudara perempuannya.
2. Congsanguine Family
yang patrilineal
yang merupakan kebalikannya dari
Congsanguine Family yang matrilineal yaitu si istri tidak termasuk keluarga
suaminya. Suami berkeluarga dengan saudara – saudara perempuannya dengan anak –
anaknya sendiri dan saudara – saudaranya laki – laki beserta anak –anak dari
saudara – saudara laki- laki tersebut.
Dari sinilah kita dapat mengetahui,bahwa adanya
perbedaan antara nuclear family (
Conjugal family ) dan Extented family ( Consanguine family ). Kemudian selain
dari bentuk – bentuk keluarga diatas, ada juga bentuk – bentuk keluarga lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh
oleh Danuri ( 1976, hal. 15 – 17 ), beliau membagikan beberapa bentuk keluarga,
antara lain :
1.
Keluarga
yang tegang
Merupakan suatu keluarga yang dimana, dalam kehidupan
keluarga tersebut kurang adanya suatu hubungan yang tidak akrab, kurang adanya kasih
sayang sehingga seringkali timbulnya ketegangan hubungan antara ayah dan ibu.
Dari hal ini akan berakibat pada anak – anak yang mempunyai suatu perasaan
dimana adanya saling memihak antar ayah dan ibu, dan keluarga tegang ini
biasanya dialami oleh keluarga besar yang ekonominya kurang.
2.
Keluargayangretak
Kemudian dari keluarga retak ini sendiri merupakan
bentuk suatu kehidupan keluarga yang dianggap sudah tidak ada keharmonisan lagi
antara ayah dan ibu, sudah tidak adanya kesatuan pendapat, sikap, dan pandangan
terhadap sesuatu yang dihadapinya, sehingga membuat mereka itu terhadap tidak
memikirkan bagaimana kondisi anaknya, mereka lebih mengurusi urusan mereka
sendiri.
3.
Keluarga
yang ideal
Lalu keluarga ideal,dari sinilah kita bisa
menggambarkan suasana yang ideal yang menyenangkan. Berbeda dari keluarga retak, didalam keluarga ideal
inilah adanya suatu hubungan yang harmonis akan anggota keluarga lainnya.adanya
saling pengertian diantara keluarga terutama ayah dan ibu lalu anak. Biasanya dialami oleh
keluarga yang tidak terlalu besar, mutu anggota keluarga tinggi, penghasilan
cukup, mempunyai pandangan hidup beragama yang kuat, Dengan demikian cita –
cita keluarga sejahtera lahir dan batin akan dapat terealisir di dalam
keluarga.
B.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
1.
Faktor – faktor yang mempengaruhi / penyebab dari
keluarga tegang dan retak :
a.
Masalah ekonomi
Masalah
ekonomi ( keuangan ) terkadang merupakan factor yang seringkali menimbulkan
perselisihan dalam anggota keluarga. Pendapatan dan pengeluaran yang tidak
sesuai, hal inilah yang terkadang sebagai pemicu masalah, terlebih lagi si
istri.
b.
Peran dalam
keluarga
Setiap
keluarga pasti mempunyai perannya masing – masing seperti suami berperan
mencari nafkah, dan si istri mengurusi rumah dan anak – anak.Hal sekecil ini
pun bisa saja menjadi ajang perselisihan antar suami dan si istri. Misalnya
saja dalam hal pengasuhan anak, terkadang suami menyerahkan sepenuhnya pada
istri sehingga kalau si anak itu rewel ataupun bandel atau melakukan kesalahan,
maka istrilah yang akan disalahkan dan istri tidak bias menerima hal itu yang
akhirnya menimbulkan pertenkaran. Yang sudah mempunyai perannya masing – masing
saja sudah menimbulkan pertikaian, terlebih lagi yang antara suami dan istri
sama – sama sibuk bekerja, bahkan apabila perannya dibalik.
c.
Tidak bisa
menerima kekurangan yang ada pada pasangan
d.
Perselingkuhan
dan perbedaan agama
e.
Kurangnya
perhatian dan kasih sayang
f.
Kurangnya
kerjasama, yaitu meluangkan waktu bersama keluarga
g.
Status juga bisa
menimbulkan pertikaian, jabatan si istri jauh lebih tinggi dibanding suami
begitu juga pendapatannya, hal ini dapat
membuat suami malu dan si istri bertingkah seenaknya sendiri.
h.
Perbedaan
pendapat
Perbedaan
pendapat ini bukanlah hal yang harus diperdebatkan, tetapi terkadang hal ini
tidak diperhatikan.Masing- masing orang ingin pendapatnya ditrima, sehingga
menimbulkan ketegangan yang tidak ada mendapatkan pemecahan yang dihadapi.
i.
Penyesuaian
hubungan seksual
Banyak orang dewasa yang merasakan ketidak puasan
dalam hal seksual, terlebih apalagi tidak terpenuhi karena keadaan sesuatu hal
dialaminya dirumah terganggu dengan tingkah laku anaknya ataupun terlalu sibuk
dengan panggilan handpone yang mengenai pekerjaan, bermain ps, begadang dengan
teman – teman ataupun nonton bola. Hal – hal tersebutlah yang terkadang membuat
hubungan kurang harmonis.
j.
Hubungan
antaranggota keluarga pasangan yang tidak baik
k. Hubungan dengan anak – anak yang tidak dapat dijaga
kerukunannya yang disebabkan keinginanan dari orang tua yang tidak dipenuhi
oleh anak, yang dapat menimbulkan rasa kecewa bagi kedua belah pihak.
C. Dampak
yang akan diterima apabila keluarga itu tegang dan retak :
1.
Berakibat pada
anak akan tertanam rasa untuk memihak ayah ataupun ibu
2.
Pendidikan anak
bersikap terlalu keras, sehingga menyebabkan sianak menjadi takut,atau bisa
saja berubah menjadi keras kepala, bahkan suka menang sendiri
3.
Masih tetap pada
anak, karna orang tua yang terlalu sibuk membuat sianak merasakan kurang kasih
sayang, sehingga anak bisa merasa bebas dalam melakukan apapun demi mencari
perhatian orang tuanya.
4.
Image orangtua
rendah dimata anak
5.
Menjadikan anak
trauma ataupun depresi bahkan sakit fisik dan batin
6.
Karna orang tua
yang selalu saja bertengakar, hal ini dapat menurunkan tingkat prestasi anak
7.
Rentan
terjerumus hal – hal yang negative ataupun menyimpang
8.
Menjadikan sikap
anak berubah, jadi tertutup karna malu, bahkan bisa saja marah yang berlebihan
( mengamuk )
9.
Takut menikah
apabila dewasa, dsb
D.
Pencegahannya agar keluarga tersebut terhindar dari
ketegangan dan keretakan
a.
Untuk suami dan
istri, sebenarnya boleh mengungkapkan kemarahan anda akan tetapi jauh ataupun
jangan didepan anak – anak, kemudian dalam mengungkapkan kemarahan ataupun
beban yang terpendam sebaiknya gunakan
bahasa yang tidak terlalu keras ataupun kasar, yaitu dengan tuturkata yang
baik.
b.
Usahakan
menyelesaikan masalah secara bersama – sama
c.
Jangan
mengungkit masa lalu
d.
Saling memuji
dan memanggil dengan sebutan kesayangan
e.
Luangkan waktu
anda bersama dengan berlibur, sharing bersama anak – anak, mendengar ceita
anak, memberikan nasehat/ saran/ perhatian kepada anak tentang belajar,
sekolah, dan sosialnya. Karna hal itu anak akan merasakan kenyamanan yang amat
sangat.
f.
Jangan
tersinggung akan tingkah laku anak kepada anda, berlatih untuk bersabar dan
apabila salah hendaknya ditegur dengan baik – baik
g.
Apabila
pertengkaran itu berlarut – larut, hendaklah anda mencari orang seperti teman
dekat suami/ istri ataupun orang yang professional untuk memberikan saran dan
membantu anda dalam menyatukan rumah tangga kembali, meskipun urusan rumah
tangga dianggapnya adalah urusan yang benar – benar pribadi, namun tidak ada
salahnya mencari bantuan, akan tetapi mintalah bantuan sama orang yang benar –
benar anda percaya dan menjaga rahasia.
h.
Berikutnya,
kemungkinan masalah tersebut sudah dalam kondisi berat, tidak bisa disatukan
dan tidak adanya kecocokan maka apabila bercerai itu dianggap sebagai jalan
terbaik, maka hendaklah berpisah dengan cara yang baik – baik, kemudian anda suami
dan istri apabila mempunyai anak, berikanlah pemahaman kepada mereka tentang
mengenai alasan anda berpisah. Namun tetaplah menjalin komunikasi anda kepada
anak – anak, sering menjenguk anak,memberikan perhatian pada sianak, dan juga
memberikan motivasi kepada sianak.
Putus
hubungan belum tentu putus dalam pertemanan bukan!
2. Factor
– factor yang menyebabkan keluarga ideal :
a.
Adanya rasa
kasih sayang
b.
Terjalinnya
suatu komunikasi yang baik antar anggota keluarga
c.
Mempunyai
ketakwaan atau pandangan hidup dalam beragama yang kuat, serta keimanannya
d.
Kepercayaan
Dalam
hal ini, keluarga sangatlah penting dalam memberikan kepercayaan pada anak,
agar sianak mampu belajar dan bertanggung jawab
e.
Kejujuran
f.
Kebersamaan
g.
Keterbukaan,
sosok orang tua menjadi suatu panutan yang baik, yang mau mendengar cerita
ataupun keluh
kesah
anaknya, kemudian memberikan nasehat yang baik.
h.
Antar suami dan
istri mempunayi komitmen yang sama
i.
Salah satu harus
ada sikap mau mengalah dalam menyelesaikan masalah
j.
Pendapatan yang
diperoleh bisa dihitung kembali kemudian disesuaikan dengan pengeluaran
E.
Dampak yang akan ditrima apabila keluarga tersebut
dalam kategori keluarga ideal :
1. Keluarga akan terlihat nyaman,
2. Anak jauh lebih bisa mengontrol dirinya dalam bersikap,
dan bisa mandiri
3. Anak lebih menjadikan orang tua sebagai contoh dalam
penutan hidupnya dimasa depan
4. Orang tua jauh lebih bisa mengerti dan mampu
memperbaiki rumah tangganya secara bersamaan, dan lebih menerima dan memahami
satu sama lain
5. Prestasi anak akan ada kemajuan dan juga tidak akan
terganggu
6. Anak akan betah di rumah, dsb
BAB IV
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas
dapatlah kita ketahui bahwasannya keluarga merupakan peranan sangat penting
dalam kehidupan kita. Kita jauh lebih bisa mengerti perbedaan dari :
-
Keluarga tegang : hubungan anggota keluarga
kurang akrab
-
Keluarga retak : hubungan keluarga kurang
harmonis
Factor
– factor : masalah
ekonomi, kurang komunikasi, perbedaan
Pendapat, dsb
Dampak : anak menjadi
tertutup,malu, dan pemarah,dsb
- Keluarga ideal : hubungan keluarga sangat
harmonis
Faktor
– factor : pandangan
hidup agama kuat, menerima satu sama
lain, terjalinnya komunikasi yang baik
Dampak : anak jauh lebih
bisa mandiri,betah dirumah, dan mera
sa bahagia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku bimbingan dan konseling keluarga oleh DR.SAYEKTI
PUJOSUWARNO,M.pd
2.
Aisjah Dachlan.1969. Membina Rumah Tangga Bahagia dan
Peranan Agama dalam Rumah Tangga. Penerbit Jamuna.
3.
Sofyan S. Willis.1986. Konseling Keluarga. Jurusan
PPB, FIP, FKIP.Bandung
4.
http://hubungankonsepdiridengankeharmonisan.blogspot.com/2012/05/hubungan-konsep-diri-dengan.html
5.
http://aero-7.blogspot.com/2011/12/keluarga-ideal.html
Casino Review, Bonus & Promo Code - JtmHub
BalasHapusJTG is an online betting site 진주 출장마사지 with 아산 출장안마 a large casino, 인천광역 출장샵 sportsbook, and poker room that 김해 출장안마 provides a wide range of wagering opportunities. 남양주 출장안마