Kamis, 16 Mei 2013

MAKALAH BENTUK – BENTUK KELUARGA



MAKALAH
BENTUK – BENTUK KELUARGA

Mata Kuliah KonselingKeluarga
Dosen Pengampu : AgusMaemun S.PD, S.pd

Disusun oleh :
Namakelompok  03 :
1.                 DiniSetiawati       ( 1111500018 )
2.                 FriskaRahma  A ( 1111500101 )
3.                 WisnuDwi  S       ( 1111500229 )
Semester                 : IV D
Prodi                      : Bimbingan dan Konseling




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS  PACASAKTI TEGAL
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah Bk Pribadi Sosial. Makalah ini di buat guna memenuhi tugas mata kuliahKonselingKeluarga.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penyusun mendapat bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak, Oleh  karena itu pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Bapak AgusMaemun S.PD, S.pdselaku dosen pembimbing
2.      Teman – teman di kampus Universitas Pancasakti Tegal terimakasih atas saran dan diskusinya
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.




                                                                                                            Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I.       PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.    Latar Belakang.................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB II.      PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A.    Bentuk – bentukkeluargadanPengertiannya..................................... 3
B.     Faktor – faktor yang mempengaruhi................................................. 4
C.     Dampak yang diterima dari keluarga tegang dan retak.................... 5
D.    Pencegahannya agar keluarga terhindar dari ketegangan
dan keretakan.................................................................................... 6
E.     Dampak yang akan ditrima dari keluarga  ideal................................ 7
BAB III.    PENUTUP.............................................................................................. 8
A.    Kesimpulan....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar belakang masalah
Berdasarkan kenyataan yang kita ketahui. Bahwasanya keluarga merupakan bagian yang sangat diutamakan dari kepentingan lainnya, akan tetapi yang dapat kita ketahui, dari sebagian keluarga itu terkadang mengalami ketidaknyamanan sehingga suata keluarga tersebut merasa kurang atau tidak bahagia dalam hidupnya. Hal itu terjadi karena adanya suatu problem yangtidak dapat diselesaikan, seringkali problem tersebut memuncak dalam keluarga sehingga keluarga tersebut bisa mengalami keretakan sampai perceraian.
Namun demikian sebagian dari keluarga lainnya benar – benar mengerti tentang bagaimana cara agar keluarga bisa memberikan suatau hal yang bisa memberikan kenyamanan yang begitu berharga. Meskipun sederhana namun keharmonisan itulah yang lebih berharga.
Dari situlah kita dapat mengetahui bahwasannya dalam kehidupan keluarga memang mempunyai tipe kehidupan yang berlainan ataupun berbeda diantara satu dengan yang lainnya, karna memang untuk menyatukan dua insan yang berbeda suami dan istri kemudian tinggal dalam satu atap, hal tersebut perlu adanya keseimbangan dalam menyikapi sebuah rumah tangga mencoba menjadi satu kesatuan. Sebab kehidupan keluarga itu sangatlah berpengaruh untuk masa depan keluarga itu sendiri. Kebahagiaan itulah yang diinginkan dan keretakan itulah yang dihindakan, karena segala sesuatunya hanya keluarga itu sendirilah yang menentukan bagaimana keluarga tersebut bisa tetap utuh dari segala problem yang terjadi.









b.      Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah ,sbb :
1.      Pengertian Nuclear family dan Extented Family
2.      Pengertian keluarga tegang
3.      Pengertian keluarga retak
4.      Pengertian keluarga ideal
5.      Factor – factor yang mempengaruhi:
a.       Keluarga tegang dan retak
-          Faktor yang mempengaruhi
-          Dampaknya apa saja ?
-          Pencegahannya agar keluarga tersebut terhindar dari ketegangan dan keretakan ?
b.      Keluarga ideal
-          Factor yang menjadikan keluarga tersebut ideal?
-          Dampak yang akan ditrima?

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Bentuk – bentuk keluarga dan Pengertiannya
1.      Nuclear Family atau Congjugal Family atau Basic Family
Yaitu keluarga yang terdiri dari keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan anak.
2.      Extended family atau congsanguine family atau  joint Family
Yaitu keluarga yang tidak hanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anak mereka, melainkan termasuk juga orang-orang yang ada hubungan darah dengan mereka, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, keponakan dan sebagainya.
            Adakalanya congsanguine family ini masih dibedakan menjadi :
1.      Congsanguine Family yang matrilineal
yaitu bahwa yang termasuk keluarga adalah kelompok dari saudara-saudara perempuan dan saudara-saudara laki - laki dengan anak-anak dari saudara perempuan tersebut. Sehingga disini terdapat keadaan laki-laki yang telah kawin seakan-akan tidak termasuk dalam keluarga keluarga si istri beserta anak – anaknya, dan suami tersebut tetap bersama keluarganya sendiri. Sedang istri berkeluarga dengan anak – anaknya dan saudara- saudara perempuannya dan saudara laki – lakinya beserta anak- anak dari saudara – saudara perempuannya.
2.      Congsanguine Family yang patrilineal
yang merupakan kebalikannya dari Congsanguine Family yang matrilineal yaitu si istri tidak termasuk keluarga suaminya. Suami berkeluarga dengan saudara – saudara perempuannya dengan anak – anaknya sendiri dan saudara – saudaranya laki – laki beserta anak –anak dari saudara – saudara laki- laki tersebut.
Dari sinilah kita dapat mengetahui,bahwa adanya perbedaan antara  nuclear family ( Conjugal family ) dan Extented family ( Consanguine family ). Kemudian selain dari bentuk – bentuk keluarga diatas, ada juga bentuk – bentuk  keluarga lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh oleh Danuri ( 1976, hal. 15 – 17 ), beliau membagikan beberapa bentuk keluarga, antara lain :
1.      Keluarga yang tegang
Merupakan suatu keluarga yang dimana, dalam kehidupan keluarga tersebut kurang adanya suatu hubungan yang tidak akrab, kurang adanya kasih sayang sehingga seringkali timbulnya ketegangan hubungan antara ayah dan ibu. Dari hal ini akan berakibat pada anak – anak yang mempunyai suatu perasaan dimana adanya saling memihak antar ayah dan ibu, dan keluarga tegang ini biasanya dialami oleh keluarga besar yang ekonominya kurang.
2.      Keluargayangretak
Kemudian dari keluarga retak ini sendiri merupakan bentuk suatu kehidupan keluarga yang dianggap sudah tidak ada keharmonisan lagi antara ayah dan ibu, sudah tidak adanya kesatuan pendapat, sikap, dan pandangan terhadap sesuatu yang dihadapinya, sehingga membuat mereka itu terhadap tidak memikirkan bagaimana kondisi anaknya, mereka lebih mengurusi urusan mereka sendiri.
3.      Keluarga yang ideal
Lalu keluarga ideal,dari sinilah kita bisa menggambarkan suasana yang ideal yang menyenangkan. Berbeda dari keluarga retak, didalam keluarga ideal inilah adanya suatu hubungan yang harmonis akan anggota keluarga lainnya.adanya saling pengertian diantara keluarga terutama ayah dan ibu lalu anak. Biasanya dialami oleh keluarga yang tidak terlalu besar, mutu anggota keluarga tinggi, penghasilan cukup, mempunyai pandangan hidup beragama yang kuat, Dengan demikian cita – cita keluarga sejahtera lahir dan batin akan dapat terealisir di dalam keluarga.

B.     Faktor – faktor yang mempengaruhi
1.      Faktor – faktor yang mempengaruhi / penyebab dari keluarga tegang dan retak :
a.       Masalah ekonomi
Masalah ekonomi ( keuangan ) terkadang merupakan factor yang seringkali menimbulkan perselisihan dalam anggota keluarga. Pendapatan dan pengeluaran yang tidak sesuai, hal inilah yang terkadang sebagai pemicu masalah, terlebih lagi si istri.
b.      Peran dalam keluarga
Setiap keluarga pasti mempunyai perannya masing – masing seperti suami berperan mencari nafkah, dan si istri mengurusi rumah dan anak – anak.Hal sekecil ini pun bisa saja menjadi ajang perselisihan antar suami dan si istri. Misalnya saja dalam hal pengasuhan anak, terkadang suami menyerahkan sepenuhnya pada istri sehingga kalau si anak itu rewel ataupun bandel atau melakukan kesalahan, maka istrilah yang akan disalahkan dan istri tidak bias menerima hal itu yang akhirnya menimbulkan pertenkaran. Yang sudah mempunyai perannya masing – masing saja sudah menimbulkan pertikaian, terlebih lagi yang antara suami dan istri sama – sama sibuk bekerja, bahkan apabila perannya dibalik.
c.       Tidak bisa menerima kekurangan yang ada pada pasangan
d.      Perselingkuhan dan perbedaan agama
e.       Kurangnya perhatian dan kasih sayang
f.       Kurangnya kerjasama, yaitu meluangkan waktu bersama keluarga
g.      Status juga bisa menimbulkan pertikaian, jabatan si istri jauh lebih tinggi dibanding suami begitu juga pendapatannya, hal ini  dapat membuat suami malu dan si istri bertingkah seenaknya sendiri.
h.      Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat ini bukanlah hal yang harus diperdebatkan, tetapi terkadang hal ini tidak diperhatikan.Masing- masing orang ingin pendapatnya ditrima, sehingga menimbulkan ketegangan yang tidak ada mendapatkan pemecahan yang dihadapi.
i.        Penyesuaian hubungan seksual
Banyak orang dewasa yang merasakan ketidak puasan dalam hal seksual, terlebih apalagi tidak terpenuhi karena keadaan sesuatu hal dialaminya dirumah terganggu dengan tingkah laku anaknya ataupun terlalu sibuk dengan panggilan handpone yang mengenai pekerjaan, bermain ps, begadang dengan teman – teman ataupun nonton bola. Hal – hal tersebutlah yang terkadang membuat hubungan kurang harmonis.
j.        Hubungan antaranggota keluarga pasangan yang tidak baik
k.      Hubungan dengan anak – anak yang tidak dapat dijaga kerukunannya yang disebabkan keinginanan dari orang tua yang tidak dipenuhi oleh anak, yang dapat menimbulkan rasa kecewa bagi kedua belah pihak.
C.    Dampak yang akan diterima apabila keluarga itu tegang dan retak :
1.      Berakibat pada anak akan tertanam rasa untuk memihak ayah ataupun ibu
2.      Pendidikan anak bersikap terlalu keras, sehingga menyebabkan sianak menjadi takut,atau bisa saja berubah menjadi keras kepala, bahkan suka menang sendiri
3.      Masih tetap pada anak, karna orang tua yang terlalu sibuk membuat sianak merasakan kurang kasih sayang, sehingga anak bisa merasa bebas dalam melakukan apapun demi mencari perhatian orang tuanya.
4.      Image orangtua rendah dimata anak
5.      Menjadikan anak trauma ataupun depresi bahkan sakit fisik dan batin
6.      Karna orang tua yang selalu saja bertengakar, hal ini dapat menurunkan tingkat prestasi anak
7.      Rentan terjerumus hal – hal yang negative ataupun menyimpang
8.      Menjadikan sikap anak berubah, jadi tertutup karna malu, bahkan bisa saja marah yang berlebihan ( mengamuk )
9.      Takut menikah apabila dewasa, dsb
D.    Pencegahannya agar keluarga tersebut terhindar dari ketegangan dan keretakan
a.       Untuk suami dan istri, sebenarnya boleh mengungkapkan kemarahan anda akan tetapi jauh ataupun jangan didepan anak – anak, kemudian dalam mengungkapkan kemarahan ataupun beban yang terpendam  sebaiknya gunakan bahasa yang tidak terlalu keras ataupun kasar, yaitu dengan tuturkata yang baik.
b.      Usahakan menyelesaikan masalah secara bersama – sama
c.       Jangan mengungkit masa lalu
d.      Saling memuji dan memanggil dengan sebutan kesayangan
e.       Luangkan waktu anda bersama dengan berlibur, sharing bersama anak – anak, mendengar ceita anak, memberikan nasehat/ saran/ perhatian kepada anak tentang belajar, sekolah, dan sosialnya. Karna hal itu anak akan merasakan kenyamanan yang amat sangat.
f.       Jangan tersinggung akan tingkah laku anak kepada anda, berlatih untuk bersabar dan apabila salah hendaknya ditegur dengan baik – baik
g.      Apabila pertengkaran itu berlarut – larut, hendaklah anda mencari orang seperti teman dekat suami/ istri ataupun orang yang professional untuk memberikan saran dan membantu anda dalam menyatukan rumah tangga kembali, meskipun urusan rumah tangga dianggapnya adalah urusan yang benar – benar pribadi, namun tidak ada salahnya mencari bantuan, akan tetapi mintalah bantuan sama orang yang benar – benar anda percaya dan menjaga rahasia.
h.      Berikutnya, kemungkinan masalah tersebut sudah dalam kondisi berat, tidak bisa disatukan dan tidak adanya kecocokan maka apabila bercerai itu dianggap sebagai jalan terbaik, maka hendaklah berpisah dengan cara yang baik – baik, kemudian anda suami dan istri apabila mempunyai anak, berikanlah pemahaman kepada mereka tentang mengenai alasan anda berpisah. Namun tetaplah menjalin komunikasi anda kepada anak – anak, sering menjenguk anak,memberikan perhatian pada sianak, dan juga memberikan motivasi kepada sianak.
Putus hubungan belum tentu putus dalam pertemanan bukan!

2.      Factor – factor yang menyebabkan keluarga ideal :
a.       Adanya rasa kasih sayang
b.      Terjalinnya suatu komunikasi yang baik antar anggota keluarga
c.       Mempunyai ketakwaan atau pandangan hidup dalam beragama yang kuat, serta keimanannya
d.      Kepercayaan
Dalam hal ini, keluarga sangatlah penting dalam memberikan kepercayaan pada anak, agar sianak mampu belajar dan bertanggung jawab
e.       Kejujuran
f.       Kebersamaan
g.      Keterbukaan, sosok orang tua menjadi suatu panutan yang baik, yang mau mendengar cerita ataupun keluh kesah anaknya, kemudian memberikan nasehat yang baik.
h.      Antar suami dan istri mempunayi komitmen yang sama
i.        Salah satu harus ada sikap mau mengalah dalam menyelesaikan masalah
j.        Pendapatan yang diperoleh bisa dihitung kembali kemudian disesuaikan dengan pengeluaran

E.     Dampak yang akan ditrima apabila keluarga tersebut dalam kategori keluarga ideal :
1.      Keluarga akan terlihat nyaman,
2.      Anak jauh lebih bisa mengontrol dirinya dalam bersikap, dan bisa mandiri
3.      Anak lebih menjadikan orang tua sebagai contoh dalam penutan hidupnya dimasa depan
4.      Orang tua jauh lebih bisa mengerti dan mampu memperbaiki rumah tangganya secara bersamaan, dan lebih menerima dan memahami satu sama lain
5.      Prestasi anak akan ada kemajuan dan juga tidak akan terganggu
6.      Anak akan betah di rumah, dsb


BAB IV
PENUTUP

a.            Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapatlah kita ketahui bahwasannya keluarga merupakan peranan sangat penting dalam kehidupan kita. Kita jauh lebih bisa mengerti perbedaan dari :
-    Keluarga tegang                   : hubungan anggota keluarga kurang akrab
-    Keluarga retak                      : hubungan keluarga kurang harmonis
   Factor – factor                     : masalah ekonomi, kurang komunikasi, perbedaan
                                                  Pendapat, dsb
   Dampak                                : anak menjadi tertutup,malu, dan pemarah,dsb
-  Keluarga ideal                      : hubungan keluarga sangat harmonis
   Faktor – factor                      : pandangan hidup agama kuat, menerima satu sama                                             lain, terjalinnya komunikasi yang baik
   Dampak                                : anak jauh lebih bisa mandiri,betah dirumah, dan mera                                               sa bahagia.















DAFTAR PUSTAKA


1.      Buku bimbingan dan konseling keluarga oleh DR.SAYEKTI PUJOSUWARNO,M.pd
2.      Aisjah Dachlan.1969. Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama dalam Rumah Tangga. Penerbit Jamuna.
3.      Sofyan S. Willis.1986. Konseling Keluarga. Jurusan PPB, FIP, FKIP.Bandung
5.      http://aero-7.blogspot.com/2011/12/keluarga-ideal.html


  

1 komentar:

  1. Casino Review, Bonus & Promo Code - JtmHub
    JTG is an online betting site 진주 출장마사지 with 아산 출장안마 a large casino, 인천광역 출장샵 sportsbook, and poker room that 김해 출장안마 provides a wide range of wagering opportunities. 남양주 출장안마

    BalasHapus